Sabtu, 28 Januari 2012

Inilah makna aksara jawa, mohon koreksinya apabila ada salah informasi dalam penulisan ya..!


•Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada ”
utusan ” yakni utusan hidup,
berupa nafas yang berkewajiban
menyatukan jiwa dengan jasat
manusia. Maksudnya ada yang
mempercayakan, ada yang
dipercaya dan ada yang
dipercaya untuk bekerja. Ketiga
unsur itu adalah Tuhan,
manusia dan kewajiban manusia
( sebagai ciptaan).




• Da-Ta-Sa-Wa -La berarti
manusia setelah diciptakan
sampai dengan data ” saatnya
( dipanggil ) ” tidak boleh sawala
” mengelak ” manusia ( dengan
segala atributnya ) harus
bersedia melaksanakan,
menerima dan menjalankan
kehendak Tuhan.


• Pa-Dha-Ja -Ya-Nya berarti
menyatunya zat pemberi hidup
( Ilahi) dengan yang diberi
hidup ( makhluk ). Maksdunya
padha ” sama ” atau sesuai,
jumbuh, cocok ” tunggal batin
yang tercermin dalam
perbuatan berdasarkan
keluhuran dan keutamaan. Jaya
itu ” menang, unggul ” sungguh-
sungguh dan bukan menang-
menangan ” sekedar menang ”
atau menang tidak sportif.



• Ma-Ga-Ba-Tha- Nga berarti
menerima segala yang
diperintahkan dan yang dilarang
oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Maksudnya manusia harus
pasrah, sumarah pada garis
kodrat, meskipun manusia
diberi hak untuk mewiradat,
berusaha untuk
menanggulanginya.


Makna Huruf HANACARAKA

1. Ha Hana hurip wening suci –
adanya hidup adalah kehendak
dari yang Maha Suci

2. Na Nur candra, gaib candra,
warsitaning candara –
pengharapan manusia hanya
selalu ke sinar Illahi

3. Ca Cipta wening, cipta
mandulu, cipta dadi – arah dan
tujuan pada Yang Maha Tunggal

4. Ra Rasaingsun handulusih –
rasa cinta sejati muncul dari
cinta kasih nurani

5. Ka Karsaningsun
memayuhayuning bawana –
hasrat diarahkan untuk
kesajeteraan alam

6. Da Dumadining dzat kang tanpa
winangenan – menerima hidup
apa adanya

7. Ta Tatas, tutus, titis, titi lan
wibawa – mendasar, totalitas,
satu visi, ketelitian dalam
memandang hidup

8. Sa Sifat ingsun handulu
sifatullah – membentuk kasih
sayang seperti kasih Tuhan

9. Wa Wujud hana tan kena kinira
– ilmu manusia hanya terbatas
namun implikasinya bisa tanpa
batas

10. La Lir handaya paseban jati –
mengalirkan hidup semata pada
tuntunan Illahi

11. Pa Papan kang tanpa kiblat –
Hakekat Allah yang ada disegala
arah

12. Dha Dhuwur wekasane endek
wiwitane – Untuk bisa diatas
tentu dimulai dari dasar

13. Ja Jumbuhing kawula lan Gusti
– Selalu berusaha menyatu
memahami kehendak-Nya

14. Ya Yakin marang samubarang
tumindak kang dumadi – yakin
atas titah/kodrat Illahi
15. Nya Nyata tanpa mata, ngerti
tanpa diuruki – memahami
kodrat kehidupan

16. Ma Madep mantep manembah
mring Ilahi – yakin/mantap
dalam menyembah Ilahi

17. Ga Guru sejati sing muruki –
belajar pada guru nurani

18. Ba Bayu sejati kang andalani –
menyelaraskan diri pada gerak
alam

19. Tha Tukul saka niat – sesuatu
harus dimulai dan tumbuh dari
niatan

20. Nga Ngracut busananing
manungso – melepaskan
egoisme pribadi manusia


Dalam kisah AJISAKA

ha na ca ra ka
Dikisahkanlah tentang dua orang abdi yang setia.

da ta sa wa la
Keduanya terlibat perselisihan dan akhirnya berkelahi

pa da ja ya nya
Mereka sama- sama kuat dan tangguh

ma ga ba tha nga
Akhirnya kedua abdi itu pun tewas
bersama



Aksara Jawa ha-na-ca- ra- ka mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam: yaitu
kerinduannya akan harmoni dan
ketakutannya akan segala sesuatu yang dapat memecah- belah harmoni. Konon aksara Jawa ini diciptakan oleh Ajisaka
untuk mengenang kedua abdinya yang setia.Dikisahkan Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya yang setia agar menjaga keris
pusakanya dan mewanti-wanti:

janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri: Ajisaka.

Setelah sekian lama mengembara, di negeri
perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus seorang abdinya
yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia
mewanti-wanti: jangan sekali- kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris
pusakanya. Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan militan itu, akhirnya harus
berkelahi dan tewas bersama: hanya karena tidak ada dialog di antara mereka. Bukankah
sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama: yaitu memegang teguh amanat
junjungannya? Dan lebih ironis lagi, kisah tragis tentang dua abdi yang setia ini selalu
berulang dari jaman ke jaman,
bahkan dari generasi ke generasi.

Daftar Nama Dewa-Dewa Dalam Mitologi Yunani

Daftar Nama Dewa-Dewa Dalam Mitologi Yunani
1
Aeolus
Dewa angin
2
Aphrodite
Dewi cinta dan keindahan
3
Apollo
Dewa ramalan, persajakan, musik, panahan, dan kesembuhan
4
Ares
Dewa perang
5
Artemis
Dewi kebijaksanaan; pelindung Athena
6
Boreas
Dewa angin utara
7
Cronus
Ayah Zeus
8
Cybele
Dewi kesuburan dan gunung
9
Demeter
Dewi buah, panen, dan sayuran
10
Dionysus
Dewa anggur
11
Eros
Dewa cinta
12
Gaea
Dewi bumi
13
Hades
Dewi neraka
14
Hebe
Dewi keremajaan
15
Hecate
Dewi sulap, hantu, dan sihir
16
Helios
Dewa matahari
17
Hephaestus
Dewa api
18
Hera
Dewi pernikahan dan wanita, ratu dan surga
19
Hermes
Dewa ilmu pengetahuan dan perniagaan; utusan Tuhan
20
Hestia
Dewi perapian/tungku
21
Iris
Dewi pelangi; utusan Tuhan
22
Morpheus
Dewa mimpi
23
Nemesis
Dewi balas dendam
24
Nereus
Dewa laut
25
Nike
Dewa kejayaan
26
Oceanus
Dewa laut
27
Pan
Dewa dari padang rumpur, hutan, domba, dan ternak
28
Persephone
Dewi neraka
29
Rhea
Ibu para dewa
30
Selene
Dewi bulan
31
Uranus
Dewa langit
32
Zeus
Penguasa dewa dan dewi Olimpian; Penguasa langit.
Advertisement

 

jancok © 2008. Design By: SkinCorner